Laporan Agnes Aflianto-Arah Kata
ArahKata – Generasi ‘Z’ atau anak-anak zaman sekarang yang disebut milenial baiknya tidak abai dengan kondisi kesehatan tubuh, apalagi soal penyakit jantung. Banyak yang menilai bahwa penyakit ini mustahil ada di kala usia produktif.
Padahal, seharusnya seseorang mulai melakukan medical check-up sejak usia 20-an tahun.
“Menurut American Heart Association, sebenarnya usia 20 tahun sudah mulai medical check up,” kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan Vito A Damay.
Ada beberapa hal yang diperiksa selama melakukan medical check up, yakni pemeriksaan Fisik, dokter akan menanyakan hal-hal seputar fisik, lalu menanyakan keluhan dari pasien.
Menjadi perhatian penting adalah hal-hal yang dianggap sepele oleh pasien bisa saja hal tidak biasa.
“Lalu, dokter bisa merujuk ke dokter lain atau perlu melakukan pemeriksaan lanjutan lebih detail,” kata Vito saat ke kantor Liputan6.com Jakarta beberapa waktu lalu.
Kemudian pemeriksaan menggunakan stetoskop, pemeriksaan dari stetoskop yang terdengar sederhana pun rupanya bisa mengungkap banyak aspek kesehatan pasien.
“Memangnya penyakit jantung bisa kedengaran dari tempel-tempel stetoskop? Bisa, jantung bocor bisa kedengaran dari situ. Ketika masih awal diketahui, sebelum parah sampai lemah jantung, bisa ditangani dari awal,” tuturnya.
“Jadi pemeriksaan simpel seperti itu sangat bermakna,” papar Vito lagi.
Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) atau rekam jantung perlu dilakukan. Tak butuh waktu lama, EKG biasanya dilakukan sekitar lima menit.
“Enggak ada sakit-sakitnya,” kata Vito.
Lalu, pemeriksaan darah dan Lain-Lain, pemeriksaan darah untuk mengetahui kolesterol dan gula darah perlu dilakukan. Lalu, perlu juga mengukur lingkar perut.
Disarankan untuk orang Asia memiliki lingkar perut di bawah 90 cm untuk pria dan 80 cm untuk wanita. Lemak perut yang berlebihan memicu masalah serius seperti serangan jantung.
“Kenapa perlu cek kolesterol di usia muda? Ada orang kolesterol bawaan, kalau memeriksa sudah umur 50 tahun, plak-plak sudah terbentuk, ginjal sudah keburu rusak. Itu gunanya periksa dari awal,” tutur pria yang sehari-hari praktik di Siloam Hospital Lippo Village, Banten ini.
Ketika kondisimu baik dan normal, sebaiknya periksa lagi kesehatanmu lima tahun mendatang. Namun ketika sudah berada di atas usia 40 tahun, sebaiknya lakukan pemeriksaan setiap satu atau dua tahun sekali.***
Editor: Alamsyah