HIPERTENSI : PENYAKIT PALING UMUM DI KALANGAN MASYARAKAT
Nathania Purnomo – doktervito.com
Tentu kita tidak asing lagi dengan istilah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penyakit hipertensi merupakan salah satu penyakit jantung yang paling banyak diderita oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hipertensi menjadi akar permasalahan banyak penyakit, seperti serangan jantung, stroke, maupun penyakit ginjal. Oleh sebab itu, hipertensi masih menduduki peringkat nomor satu penyebab kematian secara global.
Tekanan darah manusia terdiri dari 2 komponen, yaitu angka pertama menunjukkan tekanan sistolik, mewakili tekanan di pembuluh darah saat jantung berkontraksi memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan angka kedua menunjukkan tekanan diastolik, mewakili tekanan di pembuluh darah saat jantung beristirahat dan menerima darah dari seluruh tubuh.
Menurut dr. Vito Damay, SpJP (K), MKes, FIHA, FICA, FAsCC (spesialis Jantung dan Pembuluh Darah), diagnosis hipertensi ditegakkan apabila tekanan darah menunjukkan angka 140/90 mmHg pada 2 kali pemeriksaan dalam waktu yang berbeda. Tekanan darah yang tinggi akan membuat kerja jantung menjadi berat dan menganggu peredaran darah. Tekanan darah tinggi yang dibiarkan dan tidak dikontrol akan menyebabkan berbagai komplikasi ke organ lain.
Penyebab dari hipertensi sangatlah bermacam-macam. Beberapa penyebab utama hipertensi, antara lain :
- Gaya hidup tidak sehat : kurangnya aktivitas fisik atau malas bergerak
- Pola makan : sering mengkonsumsi makanan tinggi garam seperti makanan cepat saji dan makanan kalengan. Hal ini disebabkan karena garam (Natrium) menarik banyak cairan ke dalam pembuluh darah sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah.
- Stress
- Obesitas
- Merokok : nikotin yang terkandung dalam rokok tembakau maupun rokok elektrik dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga meningkatkan tekanan darah sistolik sebanyak 4 mmHg.
- Mengkonsumsi alkohol berlebihan.
- Mengkonsumsi minuman tinggi kafein, seperti teh dan kopi.
Kebanyakan orang memiliki faktor resiko hipertensi, yaitu hal-hal yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena hipertensi. Faktor risiko yang dapat diubah termasuk diet yang tidak sehat (konsumsi garam berlebihan, diet tinggi lemak jenuh dan lemak trans, rendahnya asupan buah dan sayuran), aktivitas fisik, konsumsi tembakau dan alkohol, dan kelebihan berat badan atau obesitas. Faktor risiko yang tidak dapat diubah termasuk riwayat keluarga hipertensi (faktor keurunan), usia di atas 65 tahun, dan penyakit yang menyertai seperti diabetes atau penyakit ginjal.
Hipertensi disebut juga sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam karena hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala apapun atau hanya gejala ringan saja, dan baru mengetahui ketika sudah terjadi komplikasi. Seseorang harus rutin memeriksa tekanan darahnya untuk mengetahui apakah dirinya menderita hipertensi atau tidak. Gejala hipertensi yang muncul dapat berupa :
- Sakit kepala
- Mimisan
- Irama jantung tidak teratur
- Gangguan penglihatan
- Telinga berdengung
Hipertensi berat dapat menyebabkan kelelahan, mual, muntah, kebingungan, kecemasan, nyeri dada, dan tremor otot.
Satu-satunya cara untuk mendeteksi hipertensi adalah mengukur tekanan darah. Apabila Anda merasa mengalami salah satu gejala di atas, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter umum terdekat. Namun jika dokter menemukan kelainan penyerta, maka dokter umum akan menganjurkan Anda berkonsultasi dengan spesialis.
Hipertensi tidak dapat disembuhkan, hanya dapat dikontrol dengan obat-obatan. Oleh karena itu, pengobatan hipertensi harus dikonsumsi secara rutin. Selain mengkonsumsi obat dengan rutin, terapi hipertensi lainnya adalah perubahan gaya hidup. Kombinasi obat dan perubahan gaya hidup diperlukan untuk mencegah tekanan darah kembali tinggi dan mencegah komplikasi jangka panjang.
Komplikasi hipertensi yang tidak terkontrol antara lain penyakit jantung, seperti serangan jantung dan gagal jantung. Hipertensi juga dapat menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah otak yang disebut juga sebagai stroke. Selain itu, hipertensi dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang berujung pada gagal ginjal, kerusakan mata, disfungsi seksual, demensia, dan gangguan pembuluh darah.
Hipertensi dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup. Beberapa tindakan pencegahan hipertensi yang dianjurkan oleh dr. Vito Damay, yang dapat Anda lakukan di rumah adalah :
- Diet rendah garam
- Diet seimbang antara karbohidrat, lemak, protein, dan mineral
- Diet rendah gula
- Perbanyak sayur dan buah
- Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak dan tinggi kolesterol, seperti gorengan dan makanan bersantan
- Olahraga teratur, selama 30 menit setiap harinya.
- Stop merokok dan konsumsi alkohol
- Kurangi teh dan kopi yang mengandung kafein
- Menurunkan berat badan jika Anda mengalami obesitas
Periksakan tekanan darah Anda secara rutin. Semakin dini hipertensi diketahui dan diatasi, maka semakin rendah resiko komplikasi yang akan terjadi.