Kateterisasi Jantung
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendengar istilah kateterisasi jantung. Sebenarnya, apa sih kateterisasi itu dan bagaimana prosedur pelaksanaannya? Apakah menakutkan dan berbahaya? Mari kita simak lebih lanjut.
Prosedur kateterisasi jantung adalah suatu prosedur yang paling umum dilakukan, bertujuan untuk membantu mendiagnosis kondisi penyakit jantung dan pembuluh darah. Kateterisasi jantung merupakan prosedur pemeriksaan invasif dengan menggunakan sinar X atau Rontgen dan cairan kontras yang akan disuntikkan ke dalam pembuluh darah jantung Anda. Lalu mesin sinar X akan dengan cepat mengambil serangkaian gambar pembuluh darah (angiogram). Hasil dari gambarnya dapat menunjukkan lokasi, tingkat keparahan, dan jumlah pembuluh darah koroner yang tersumbat.
Pada kondisi apa saja prosedur kateterisasi ini dilakukan?
Menurut dr. Vito Damay, SpJP (K), MKes, FIHA, FICA, FAsCC (spesialis Jantung dan Pembuluh darah), prosedur kateterisasi akan direkomendasikan kepada Anda yang memiliki gejala penyakit arteri koroner seperti nyeri dada kiri yang terasa seperti ditimpa beban berat, nyeri menjalar ke rahang atau lengan kiri, nyeri dada yang bersifat baru atau semakin memberat, penyakit jantung bawaan, masalah katup jantung, dan apabila ditemukan hasil abnormal pada pemeriksaan jantung non invasif seperti EKG, ekokardiogram, maupun tes stres (tes treadmill).
Persiapan Sebelum Kateterisasi Dilakukan
Sebelum prosedur kateterisasi jantung dijadwalkan, Anda terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter Jantung dan Pembuluh Darah. Beri tahu apabila Anda memiliki penyakit lain, seperti diabetes, gangguan fungsi ginjal, alergi terhadap cairan kontras atau obat bius, penggunaan obat pengencer darah, dan riwayat gangguan pembekuan darah. Anda juga akan melakukan pemeriksaan penunjang terlebih dahulu, seperti pemeriksaan darah, EKG, dan foto rontgen dada agar tidak ada kondisi medis lain yang terlewat.
Anda dianjurkan untuk memberhentikan penggunaan obat-obatan beberapa hari sebelumnya, terlebih dahulu, seperti aspirin, pengencer darah, dan obat anti-inflamasi non steroid (OAINS). Anda harus berpusasa selama 6-8 jam sebelum tindakan dilakukan. Jangan lupa untuk membawa obat-obatan rutin Anda ke Rumah Sakit, seperti nitrogliserin jika Anda mengkonsumsi obat itu sebelumnya.
Langkah prosedur kateterisasi jantung :
- Prosedur akan dilakukan di ruang kateterisasi atau cath lab.
- Anda akan berbaring di atas meja sinar X dan tali pengaman diikatkan di dada dan kaki Anda.
- Alat-alat akan dipasang di bagian tubuh Anda untuk membantu kelancaran prosedur. Elektroda akan ditempel di bagian dada, yang akan terhubung ke monitor untuk memantau aktivitas listrik jantung, manset tekanan darah, dan oksimeter untuk mengukur jumlah oksigen dalam darah.
- Obat penenang akan diberikan melalui infus, sehingga Anda akan mengantuk dan tertidur selama prosedur, tetapi Anda masih dapat dengan mudah dibangunkan untuk mengikuti instruksi.
- Dokter jantung akan membersihkan dan mensterilkan area sekitar lengan atau pangkal paha, tempat dimana selang kateter akan dimasukkan, lalu dibius dengan suntikan anestesi lokal.
- Sayatan kecil dibuat untuk tempat masuk selang ke dalam arteri.
- Kateter akan dimasukkan melalui selang tersebut dan diarahkan secara perlahan menuju arteri koroner jantung.
- Cairan pewarna atau cairan kontras akan disuntikkan melalui kateter. Anda dapat merasakan sensasi hangat selama beberapa detik. Dokter dapat mengamati aliran kontras yang bergerak mengisi pembuluh darah dari layer monitor, apakah terdapat penyumbatan atau area pembuluh darah yang mengecil, serta kondisi katup dan ruang jantung.
- Kamera dan mesin sinar X akan bergerak di sekitar kepala dan dada Anda untuk mengambil gambar jantung dari berbagai sudut.
- Bergantung pada apa yang ditemukan dokter pada saat prosedur kateterisasi ini, dokter dapat melakukan prosedur tambahan lain seperti pemasangan balon atau cincin jantung untuk membuka arteri yang menyempit.
- Pada umumnya, kateterisasi jantung membutuhkan waktu 30-60 menit, meskipun dapat lebih lama jika dikombinasikan dengan prosedur tambahan lainnya.
Setelah Kateterisasi Selesai Dilakukan
Setelah proses kateterisasi jantung selesai, kateter akan dikeluarkan dari lengan atau pangkal paha. Sayatan akan diberikan tekanan manual agar tidak ada perdarahan. Anda akan dibawa ke area pemulihan untuk pemantauan. Apabila kondisi stabil, maka Anda akan dibawa ke ruang perawatan dan diawasi secara teratur.
Jika lokasi sayatan terdapat di pangkal paha, maka Anda harus berbaring telentang selama 2-6 jam untuk mencegah perdarahan. Namun jika lokasi sayatan di lengan, maka Anda tidak perlu berbaring. Anda dapat membantu menekan sayatan agar mempercepat perdarahan berhenti dan Anda akan diobservasi selama beberapa jam.
Pemulihan
Menurut dr. Vito Damay, SpJP (K), MKes, FIHA, FICA, FAsCC (spesialis Jantung dan Pembuluh darah), ada beberapa anjuran yang dapat dilakukan oleh pasien selama proses pemulihan paska kateterisasi jantung :
- Minum banyak air putih untuk mengeluarkan cairan kontras dari tubuh Anda melalui urin.
- Perbanyak istirahat.
- Hindari aktivitas berat selama beberapa hari.
- Hindari merokok dan minuman berakohol.
- Perban dan luka sayatan tidak boleh basah selama 3 hari.
- Luka sayatan mungkin dapat sedikit memar dan nyeri. Anda dapat mengkonsumsi obat anti nyeri yang diresepkan oleh dokter.
- Kontrol luka seminggu kemudian.
Hasil
Melalui prosedur kateterisasi jantung, ada beberapa kondisi jantung yang dapat dilihat, seperti berapa banyak arteri koroner Anda yang tersumbat atau menyempit oleh plak lemak (aterosklerosis), lokasi penyumbatan di pembuluh darah Anda, seberapa banyak aliran darah yang mengalir di pembuluh darah Anda, sampai hasil operasi bypass koroner sebelumnya. Mengetahui informasi ini dapat membantu dokter menentukan perawatan yang terbaik untuk Anda dan seberapa besar bahaya kondisi jantung Anda.
Berdasarkan hasil kateterisasi, dokter akan memutuskan terapi selanjutnya, seperti pemberian obat-obatan, pemasangan cincin jantung untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat, hingga operasi bypass koroner jantung.
Komplikasi
Kateterisasi jantung adalah sebuah prosedur yang aman dilakukan dan resiko komplikasi mayor jarang terjadi, berkisar antara 0,05-1%. Potensi komplikasi yang mungkin terjadi adalah reaksi alergi terhadap cairan kontras yang digunakan, cedera pada arteri koroner jantung, perdarahan, dan infeksi.
Oleh sebab itu, jangan takut apabila dokter menganjurkan Anda untuk melakukan prosedur kateterisasi jantung. Sesungguhnya, kateterisasi memberikan banyak manfaat dibandingkan resiko komplikasinya. Dengan melakukan kateterisasi lebih dini, maka Anda akan lebih paham mengenai kondisi penyakit jantung yang Anda alami dan bisa mendapatkan penanganan secepatnya. Yuk, lebih waspada dengan kondisi kesehatan jantung kita!
Penulis : dr. Nathania Purnomo
Penerbit : doktervito.com
Gambar : cvgcares.com