Mengenal, Apa Itu Angina Pectoris?

Angina Pectoris adalah istilah ilmiah untuk nyeri dada pada penyakit jantung koroner. Penyakit Jantung koroner paling sering disebabkan oleh proses aterosklerosis yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah koroner.

Pembuluh darah koroner adalah pembuluh darah yang memberikan aliran darah ke jantung berisi oksigen dan nutrisi lain untuk sel-sel otot jantung. Ketika aliran darah koroner berkurang akibat penyempitan atau sumbatan yang signifikan, maka timbullah gejala angina pektoris.

Angina pectoris yang khas, dirasakan sebagai rasa ditekan atau ditindih pada dada yang terjadi saat aktivitas fisik atau keadaan stress psikis, keluhan ini dapat berkurang dengan istirahat atau dengan pemberian obat yang biasanya dianjurkan dokter untuk ditaruh di bawah lidah sehingga seringkali dikenal pasien sebagai “obat bawah lidah’’. Pada serangan jantung, keluhan ditindih pada dada bisa juga terjadi saat penderita tidak sedang beraktivitas dan dirasakan setidaknya 20 menit, disertai keringat dingin atau sesak napas.

Yang lebih berisiko mengalami angina pectoris adalah laki laki diatas 45 tahun, atau perempuan diatas 55 tahun atau yang sudah menopause biasanya disertai dengan salah satu dari faktor risiko berikut ini: perokok, hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes ( kencing manis/ penyakit gula), Dislipidemia ( kolesterol tinggi), dan kegemukan. Hal ini disebabkan penyakit jantung koroner umumnya memberikan gejala signifikan pada kelompok usia tersebut, walaupun saat ini tampaknya kecenderungan penderita penyakit jantung koroner mulai tampak pada kelompok usia yang lebih muda.

Angina pectoris ada yang khas (tipikal) ada yang tidak khas (atipikal), keduanya dapat juga menjadi gejala serangan jantung. Angina pectoris tipikal sudah dijelaskan diatas. Angina pectoris atipikal yang patut diwaspadai adalah nyeri ulu hati, kadangkala oleh masyarakat awam disangka penyakit maag, padahal itu mungkin adalah gejala penyakit jantung koroner. Karena itu penting untuk memeriksakan kesehatan jantung, dan apabila nyeri ulu hati yang disertai keringat dingin atau berdebar, seperti akan pingsan, atau sesak lebih baik segera periksa di RS terdekat.

Angina pectoris adalah salah satu gejala utama penyakit jantung koroner, sehingga tentunya apabila terbukti penyakit jantung koroner, maka penanganan akan meliputi, obat-obatan, edukasi makan dan gaya hidup termasuk aktivitas fisik, menangani penyakit penyerta seperti diabetes, kolesterol, hipertensi. Termasuk juga mengenai bagaimana membuka pembuluh darah yang menyempit tersebut, apakah dengan pemasangan ring atau operasi bypass. Namun memang pada kasus tertentu, tidak lagi memungkinkan untuk membuka kembali pembuluh yang tersumbat tersebut, karena itu lah sangat penting untuk mencegah penyakit jantung koroner, jangan sampai terlanjur dan sudah sangat sulit dilakukan penanganan. Pada fase yang terlambat tersebut, bukan saja kondisi penyempitan pembuluh darah koroner sudah sangat berat, tapi seringkali disertai juga dengan fungsi jantung yang sudah berkurang.

Kiat-kiat untuk mencegah angina pectoris saya jawab dengan kiat mencegah penyakit jantung koroner ya, karena angina pectoris adalah gejala dari penyakit jantung koroner. Pencegahannya adalah

  1. Sempatkan diri memeriksakan kesehatan dan kondisi jantung, biasanya pemeriksaan general check up dasar sudah mencakup pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan fisik oleh dokter dan elektrokardiogram. Tambahkan dengan pemeriksaan kolesterol dan gula darah.
  2. Olahraga rutin, setidaknya 3-5 kali seminggu dengan berjalan kaki, berenang, atau jogging setidaknya 30 menit sehari. Apabila anda bisa tiap hari berolahraga tentu lebih baik
  3. Hindari makan karbohidrat dalam bentuk nasi putih dan roti putih berlebihan, juga hindari minum yang manis-manis. Perbanyak makan buah dan sayuran untuk mengenyangkan di waktu makan.
  4. Usahakan makan makanan yang tidak digoreng, apalagi dengan minyak yang banyak dan berulang-ulang.
  5. Stop merokok, dan hindari asap rokok.

Bagi yang sudah pernah didiagnosis mengalami gangguan jantung, perlu untuk kontrol kembali dan periksakan faktor risiko utama penyakit jantung coroner yaitu kegemukan, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan gangguan gula.  Seluruh kondisi tersebut perlu dikendalikan dan dengan demikian menurunkan risiko anda untuk mengalami serangan jantung.

Bagikan Artikel Ini

Share your thoughts

Open chat
Tanya Dokter Vito
Hai, silakan tanya mengenai kesehatan anda ke dr. Vito dan VIPMED specialist team disini.