Mengenal Ring Jantung Lebih Dalam
Siapa yang belum pernah mendengar istilah mengenai ring jantung? Tentu paling tidak sekali, kita pernah mendengar istilah ring jantung atau cincin jantung, yang dipasang pada pasien dengan penyakit jantung koroner. Tetapi, apa sih sebenernya ring jantung itu? Siapakah yang harus menjalani prosedur pemasangan ring jantung? Apa saja resiko prosedur tersebut? Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Agar lebih memahami cincin jantung lebih dalam, mari kita simak artikel berikut.
Apa itu ring jantung?
Ring jantung, atau yang lebih kita kenal di kehidupan sehari-hari sebagai cincin jantung, atau secara medis disebut juga sebagai stent jantung, adalah suatu alat yang berbentuk silinder atau tabung kecil, dengan berbahan dasar metal dan mempunyai struktur yang menyerupai jala atau jaring-jaring. Pada umumnya, ukuran ring jantung memiliki diameter 2-5 mm dan panjang 15-25 mm. Kawat jaring yang membentuk struktur ring jantung dilapisi dengan obat anti pembekuan darah untuk mencegah penutupan arteri koroner yang tersumbat.
Pemasangan ring jantung bertujuan untuk membuka pembuluh darah koroner jantung yang menyempit atau tersumbat oleh plak kolesterol pada pasien dengan penyakit jantung koroner. Dengan pemasangan ring jantung, maka pembuluh darah koroner yang menyempit akan melebar dan aliran darah akan kembali lancar, sehingga resiko seseorang mengalami serangan jantung akan menurun.
Kapan seseorang harus dipasang ring jantung?
dr. Vito Damay, SpJP (K), MKes, FIHA, FICA, FAsCC (spesialis Jantung dan Pembuluh Darah) mengatakan, yang perlu menjalani prosedur pemasangan ring jantung adalah seseorang dengan penyakit jantung koroner atau mengalami serangan jantung, yaitu memiliki gejala seperti nyeri dada, terutama di dada bagian kiri yang terasa seperti ditimpa beban berat dan nyeri yang menjalar ke lengan kiri atau rahang kiri. Itu adalah tanda-tanda kurangnya asupan darah menuju jantung, sehingga otot jantung akan kekurangan suplai oksigen. Hal ini disebabkan karena penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner. Oleh sebab itu, sangat diperlukan pemasangan ring jantung, terutama apabila penyempitan pembuluh darah koroner lebih dari 70% ke atas, untuk membuka pembuluh darah yang sempit tersebut sehingga aliran darah dapat kembali lancar. Ring atau stent tidak hanya diperuntukkan bagi pasien dengan gejala penyakit jantung, namun dapat juga digunakan sebagai penanganan pasien dengan penyakit arteri perifer di kaki.
Berapa lama ring jantung akan bertahan di dalam tubuh?
Ring jantung bersifat permanen dan bertahan seumur hidup di dalam tubuh. Setelah dipasang, ring akan menyatu dengan tubuh dan menjadi bagian dari lapisan dalam pembuluh koroner, sehingga ring tidak perlu diganti.
Persiapan Sebelum Pemasangan Ring Jantung Dilakukan
Setelah berkonsultasi dengan dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Anda akan menjalani beberapa pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan darah, EKG (elektrokardiogram atau rekam jantung), dan foto rontgen dada. Anda akan diminta untuk berpuasa 6 sampai 8 jam sebelum prosedur dilakukan dan menghentikan penggunaan obat-obatan beberapa hari sebelumnya, terlebih dahulu, seperti aspirin, pengencer darah, dan obat anti-inflamasi non steroid (OAINS).
Prosedur pemasangan ring jantung akan diawali dengan prosedur kateterisasi jantung terlebih dahulu. Kateterisasi jantung adalah suatu tindakan diagnostik untuk melihat lokasi pembuluh darah yang tersumbat, dengan cara memasukkan selang kateter ke pembuluh darah koroner. Apabila ditemukan adanya penyempitan koroner lebih dari 70%, maka pemasangan ring jantung akan langsung dilakukan.
Prosedur Pemasangan Ring Jantung
- Prosedur akan dilakukan di ruang kateterisasi atau cath lab.
- Diawali dengan prosedur kateterisasi, yaitu proses memasukkan selang kateter dengan balon dan ring jantung yang sudah terpasang pada ujungnya, dengan bantuan zat kontras atau zat pewarna untuk membantu visualisasi pembuluh darah jantung.
- Anda akan diberikan obat penenang melalui infus, sehingga Anda akan mengantuk dan tertidur selama prosedur.
- Dilakukan sterilisasi pada area tempat selang kateter akan dimasukkan, yaitu area lengan atau pangkal paha, lalu dilakukan bius atau anestesi lokal.
- Kateter yang sudah dilengkapi dengan balon dan ring di ujungnya, akan dimasukkan menuju ke arteri koroner jantung.
- Cairan kontras akan disuntikkan melalui kateter untuk melihat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah.
- Balon dan ring jantung yang terdapat di ujung kateter akan mengembang pada area pembuluh darah yang menyempit, sehingga melebarkan dinding arteri tersebut dan suplai darah akan mengalir secara normal lagi.
- Balon kateter akan dikempiskan dan selang kateter ditarik keluar, namun ring jantung ditinggalkan di arteri koroner untuk menjaga arteri tetap terbuka dan aliran darah menuju otot jantung lancar. Seiring berjalannya waktu, ring jantung akan dilapisi oleh bagian dalam otot pembuluh darah, sehingga ring menjadi bagian dari arteri koroner tersebut.
- Pada umumnya, prosedur pemasangan ring jantung dapat memakan waktu 1 hingga 2 jam.
Pemulihan dan Perawatan Setelah Pemasangan Ring Jantung
Setelah pemasangan ring jantung, Anda akan menjalani observasi rawat inap di rumah sakit selama 1 hari untuk memantau luka tempat selang kateter dimasukkan dan kondisi jantung Anda. Selama satu minggu setelah pemasangan ring jantung, Anda harus banyak beristirahat dan membatasi rutinitas normal.
Berikut adalah beberapa hal yang dianjurkan oleh dr. Vito Damay, SpJP (K), MKes, FIHA, FICA, FAsCC (spesialis Jantung dan Pembuluh Darah) selama masa pemulihan :
- Perbanyak minum air putih untuk membantu mengeluarkan cairan kontras yang digunakan saat prosedur, melalui urin.
- Hindari aktivitas berat, seperti olahraga berat atau mengangkat beban berat, selama setidaknya satu minggu setelah prosedur.
- Hindari menyetir kendaraan selama 1 minggu.
- Rutinitas disarankan kembali secara bertahap dan perlahan.
- Luka sayatan tidak boleh terkena air selama 1 minggu.
- Kontrol ke dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah sesuai jadwal.
Selama masa penyembuhan, luka sayatan mungkin dapat terasa nyeri dan muncul memar. Hal tersebut adalah normal. Dokter akan memberikan resep obat anti nyeri untuk luka sayatan tersebut. Yang perlu diwaspadai adalah, apabila terjadi perdarahan terus menerus, luka membengkak, muncul tanda-tanda infeksi pada lokasi sayatan, seperti demam, luka mengeluarkan nanah, dan kemerahan.
Setelah pemasangan ring jantung, Anda perlu mengkonsumsi obat pengencer darah (antiplatelet) selama 1 tahun untuk mencegah terbentuknya gumpalan darah pada ring jantung, kecuali ada hal khusus yang mengharuskan obat tersebut dihentikan dan harus selalu dengan sepengetahuan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Apabila Anda mengalami nyeri dada secara tiba-tiba, disertai dengan sesak napas dan keringat dingin, segera ke IGD rumah sakit.
Apa saja komplikasi dari pemasangan ring jantung?
Prosedur pemasangan ring jantung pada umumnya bersifat relatif aman. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain : memar dan perdarahan pada lokasi tempat selang kateter masuk, infeksi, robeknya pembuluh darah tempat pemasangan ring, aritmia atau gangguan irama jantung, serangan jantung, dan stroke. Namun hal itu dapat terjadi kapan saja jika Anda memang memiliki faktor resiko serangan jantung dan stroke sebelumnya, bukan hanya dikarenakan oleh prosedur pemasangan ring.
Pemasangan ring jantung sesungguhnya bukanlah pengobatan utama dalam mengatasi penyakit jantung. Setelah ring terpasang, tentu saja faktor resiko tetap harus dikontrol dan diperbaiki, seperti darah tinggi, kolesterol, diabetes, obesitas, merokok, dan kurangnya aktivitas fisik. Hal-hal tersebut harus dijaga agar tidak menimbulkan sumbatan kembali. Dengan pola hidup yang sehat, maka jantung juga akan sehat. Jaga kesehatan jantung Anda, jangan ragu-ragu untuk memeriksakan diri ke dokter, demi masa depan yang baik.
Penulis : dr. Nathania Purnomo
Penerbit : doktervito.com
Gambar : thecardiologyadvisor.com