Prosedur Pemasangan Ring Jantung
Setelah mengenal ring jantung lebih dalam di artikel sebelumnya, maka di artikel ini akan membahas mengenai teknis prosedur pemasangan ring jantung.
Manfaat Pemasangan Ring Jantung
Menurut penjelasan dari dr. Vito Damay, SpJP (K), MKes, FIHA, FICA, FAsCC (spesialis Jantung dan Pembuluh Darah), ring jantung yang dikenal juga sebagai cincin jantung atau stent jantung, adalah suatu tabung yang terbuat dari bahan metal atau logam dengan struktur seperti jaring atau jala. Pemasangan ring jantung bertujuan untuk membuka pembuluh darah koroner yang tersumbat atau menyempit, sehingga pemasangannya memberikan banyak manfaat. Penyempitan arteri koroner ini akan mengakibatkan suplai darah menuju jantung akan berkurang, sehingga otot jantung akan kekurangan oksigen dan makanan yang dibutuhkan. Apabila kekurangan oksigen ini berlangsung lama, otot jantung akan mati dan menganggu kerja jantung. Hal ini dapat memicu serangan jantung dan paling parahnya, dapat menyebabkan kematian.
Dengan pemasangan ring jantung yang dapat melebarkan kembali arteri koroner, maka aliran darah kembali mengalir lancar dan dapat mencukupi suplai oksigen yang dibutuhkan otot jantung. Selain itu, ring jantung bersifat kurang invasif dibandingkan operasi bypass koroner, sehingga dapat menjadi alternatif bagi pasien yang tidak dapat menjalani operasi tersebut.
Persiapan Sebelum Pemasangan Ring Jantung
Anda akan menjalani beberapa pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sebelum dijadwalkan menjalani pemasangan ring, antara lain pemeriksaan darah, EKG (rekam jantung), dan foto rontgen dada. Anda juga akan diperiksa apakah Anda memiliki riwayat penyakit lain seperti diabetes, gangguan fungsi ginjal, alergi terhadap cairan kontras atau obat bius, dan riwayat gangguan pembekuan darah. Dokter juga akan menganjurkan Anda untuk berhenti mengkonsumsi obat tertentu sejak beberapa hari sebelum prosedur, seperti obat pengencer darah atau OAINS (obat anti-inflamasi non steroid). Anda juga diharuskan untuk berpuasa selama 6 hingga 8 jam sebelum prosedur dilakukan.
Prosedur Pemasangan Ring Jantung
Prosedur ini bersifat invasif dan non-bedah dengan bantuan anestesi atau bius lokal, sehingga selama tindakan berlangsung, pasien akan dalam kondisi sadar. Prosedur akan diawali dengan kateterisasi, yaitu suatu tindakan diagnostik dengan menggunakan sinar X (Rontgen) dan cairan kontras untuk melihat kondisi jantung dan arteri koroner. Hasil dari kateterisasi dapat menunjukkan lokasi, tingkat keparahan, dan jumlah pembuluh darah koroner yang tersumbat.
Langkah prosedur pemasangan ring jantung :
- Prosedur akan dilakukan di ruang kateterisasi atau cath lab.
- Anda akan berbaring di atas meja sinar X dan alat-alat monitor akan dipasang di tubuh Anda, seperti manset tekanan darah dan oksimeter untuk mengukur kadar oksigen dalam darah.
- Obat penenang akan diberikan, sehingga Anda akan mengantuk dan tertidur selama prosedur dilakukan.
- Prosedur diawali dengan kateterisasi, yaitu memasukkan selang kateter yang sudah terpasang balon dan ring jantung pada ujungnya.
- Area sekitar lengan atau pangkal paha tempat selang kateter masuk, akan dibersihkan dan disterilisasi. Area tersebut juga akan dibius dengan suntikan bius lokal.
- Dibuat sayatan kecil sebagai akses masuk selang kateter ke dalam arteri.
- Selang kateter akan dimasukkan dan diarahkan menuju arteri koroner jantung.
- Cairan kontras akan disuntikkan, sehingga arteri koroner yang menyempit atau tersumbat dapat dievaluasi melalui monitor.
- Kateter akan diarahkan menuju arteri koroner yang menyempit, kemudian balon dan ring yang terdapat di ujung kateter akan dikembangkan, sehingga melebarkan arteri koroner tersebut dan aliran darah kembali lancar.
- Ring jantung akan diatur ukuran pengembangannya sesuai dengan ukuran arteri koroner.
- Balon akan dikempiskan dan kateter akan dikeluarkan. Ring jantung akan tetap tinggal di dalam arteri koroner untuk menjaga aliran darah tetap lancar. Otot lapisan dalam pembuluh darah akan tumbuh melapisi dinding ring, sehingga ring akan terfiksasi dan menjadi bagian permanen dari koroner tersebut.
- Prosedur pemasangan ring jantung berkisar antara 1-2 jam.
Perawatan Setelah Pemasangan Ring Jantung
Walaupun pemasangan ring hanya membutuhkan waktu 1-2 jam, tetapi pasien masih harus menjalani masa observasi paling sedikit selama 1 hari, sehingga pasien dianjurkan untuk rawat inap. Selama masa observasi, akan dilakukan pemantauan terhadap bekas luka sayatan dan komplikasi lainnya. Anda diharapkan untuk membatasi aktivitas fisik dan rutinitas selama paling tidak satu minggu.
Beberapa tips dan anjuran yang dapat dilakukan selama masa pemulihan :
- Banyak minum air putih agar cairan kontras yang digunakan selama prosedur dapat tereliminasi dari tubuh Anda.
- Hindari olahraga berat dan mengangkat benda berat selama 1 minggu
- Hindari menyetir kendaraan selama 1 minggu
- Jaga agar luka sayatan tidak terkena air selama 1 minggu
- Jika luka terasa sangat nyeri, Anda boleh meminum obat anti nyeri yang diresepkan oleh dokter.
Hal yang perlu diwaspadai selama masa pemulihan antara lain, jika luka terlihat bengkak, kemerahan, bernanah, tubuh merasakan demam, perdarahan terus menerus, perubahan warna kulit, serta nyeri dada yang disertai sesak napas dan keringat dingin. Apabila ditemukan gejala tersebut, segera periksakan diri ke IGD rumah sakit.
Setelah pemasangan ring jantung, ada obat yang harus dikonsumsi rutin selama 1 tahun, yaitu obat pengencer darah atau antiplatelet. Obat ini bermanfaat untuk mencegah terbentuknya gumpalan darah pada ring jantung agar tidak terjadi sumbatan lagi. Obat harus diminum secara rutin dan tidak boleh dihentikan secara sembarangan tanpa sepengetahuan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.
Resiko dan Efek Samping Pemasangan Ring Jantung
Sesungguhnya, pemasangan ring jantung memberikan lebih banyak manfaat dibandingkan resikonya. Seperti tindakan pada umumnya, resiko efek samping yang dapat terjadi adalah perdarahan pada lokasi luka sayatan kateter, infeksi, alergi cairan kontras, penggumpalan darah, serangan jantung, dan penyempitan pembuluh darah kembali terjadi lagi. Namun, semua resiko tersebut tidak sebanding dengan manfaat yang akan didapatkan jika opsi pemasangan ring jantung tetap dilakukan. dr. Vito Damay, SpJP (K), MKes, FIHA, FICA, FAsCC (spesialis Jantung dan Pembuluh Darah) mengatakan bahwa : tidak menjalani pemasangan ring jantung akan berakibat fatal pada pasien, karena jantung yang kekurangan oksigen tidak dapat bekerja optimal, sehingga dapat menyebabkan kematian.
Tips Untuk Menjaga Kesehatan Setelah Pemasangan Ring Jantung
Sumbatan pada pembuluh darah koroner adalah akibat dari faktor resiko yang tidak terkontrol selama bertahun-tahun. Faktor resiko ini antara lain hipertensi (darah tinggi), kolesterol tinggi, obesitas, diabetes, kurangnya aktivitas fisik, stress berlebihan, kurangnya istirahat, dan kebiasaan merokok. Ring jantung adalah solusi sementara, bukanlah pengobatan utama. Setelah pemasangan ring jantung, penyakit yang mendasari tetap harus dikontrol dengan cara patuh minum obat dan kontrol rutin ke dokter jantung ataupun dokter penyakit dalam. Perubahan gaya hidup juga diperlukan demi kualitas hidup yang lebih baik.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jantung mengenai pemasangan ring jantung atau hanya untuk sekedar mengecek kesehatan jantung Anda. Lebih baik Anda mengetahui faktor resiko yang Anda punya secara lebih awal, daripada terlambat.
Penulis : dr. Nathania Purnomo
Penerbit : doktervito.com
Gambar : centralgaheart.com