TIPS AGAR MAKAN GORENGAN, KOLESTEROL TETAP AMAN

Kolesterol tinggi tentu identik dengan gorengan. Masalahnya, siapa yang tidak suka gorengan? Rasanya sebagian besar orang Indonesia suka. Memang enak sih.

Kita sudah mungkin sudah paham bahwa kolesterol jahat berlebihan dalam darah akan mempercepat proses aterosklerosis- pembentukan plak – sehingga pembuluh darah menyempit. Hal tersebut akan berujung pada serangan jantung dan stroke. Namun godaan gorengan, seringkali sulit ditolak bagi sebagian orang.

Sebagian orang mampu sama sekali tidak makan gorengan, tentu itu sangat baik. Sebagian lagi tidak mampu menahan diri dan mencoba mengurangi rasa bersalah dengan membungkus gorengan dengan kertas tissue dan berupaya memeras minyaknya. Ya cara ini sebenarnya tidak terlalu banyak menolong, hanya mungkin mengurangi rasa bersalah makan gorengan saja. Bagi yang tetap ingin makan gorengan simak info dan tips berikut.

 

  1. MINYAK YANG BAIK

Begini, lemak atau minyak yang kita temukan dalam makanan ternyata ada yang tergolong baik ( tidak tersaturasi) dan yang jahat ( tersaturasi atau transsaturasi). Dikatakan baik, karena lemak/ minyak ini mencegah terjadinya sumbatan pada pembuluh darah jantung maupun otak.

Contoh minyak tidak tersaturasi adalah olive oil, canola oil dan sesame oil selain tentunya lemak nabati yang didapat dari alpukat dan kacang-kacangan. Kita juga bisa mendapatkan minyak tidak tersaturasi dari minyak jagung, minyak bunga matahari, minyak kedelai dan makanan laut.

Sebaliknya, minyak/lemak tersaturasi menyebabkan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh anda meningkat dan proses penyempitan pembuluh darah lebih cepat terjadi. Minyak jenis ini banyak terdapat pada daging berlemak, keju, mentega, dan susu.

JADI, apabila anda ingin memakai minyak pakailah minyak nabati yang tidak tersaturasi (seperti minyak canola dan minyak nabati lainnya). Bagaimana dengan olive oil? Olive oil masih dapat anda gunakan untuk menggoreng dengan panas yang tidak terlalu tinggi, namun extra-virgin olive oil sebaiknya anda konsumsi tanpa harus menggorengnya, sebagai pelengkap pada makanan anda ( misalnya dressing pada sayuran). Dan ingat pakai minyak baru ya, jangan yang sudah dipakai berulang-ulang. Usahakan menggoreng dengan sesedikit mungkin minyak, hindari menggoreng dengan mencelupkan makanan dalam minyak ( deep fried)

 

  1. MAKAN SEDIKIT, LEBIH NIKMAT

Cicipi sedikit, tetap enak dan terhindar dari rasa bersalah. Semua lemak atau minyak yang baik itu tetap mengandung kalori. Makan terlalu banyak dengan lemak tersebut tetap saja membuat anda kelebihan berat badan. Jadi gunakan secukupnya, dan tidak perlu menambahkan minyak atau lemak “baik” tersebut jika memang makanan anda sudah cukup lezat dan sebenarnya tidak perlu tambahan.

Tubuh kita sebenarnya memproduksi lemak tersaturasi secara alami, sehingga tambahan dari makanan ini akan membuatnya berlebihan dalam darah. Palm oil dan coconut oil adalah contoh minyak yang sebaiknya sedapat mungkin kita hindari. Bagaimana caranya? Sebisa mungkin kita membatasi konsumsi gorengan, makanan cepat saji ( termasuk kentang goreng dan ayam goreng), makanan seperti donat dan kue kue. Praktis bukan?

 

  1. TEMAN MAKAN

Ya memang makan sendiri kadang tidak enak, lebih enak kalau bersama teman-teman. Selain bisa membagi porsi makan, setidaknya makan bersama teman mungkin membuat kita makan gorengan tidak terlalu banyak karena sambil ngobrol bersama ( ya walaupun mungkin juga sebaliknya malah jadi kebanyakan makan karena sambil ngobrol). Tapi bukan itu maksudnya dengan teman makan ini. Makan gorengan sebaiknya ditemani dengan makan sayuran dan tentunya ditutup dengan buah-buahan. Ingin makan ayam goreng? Makan dengan sayur yang banyak. Demikian pula jika ingin makan tahu goreng atau tempe goreng, mungkin bisa ditemani dengan gado-gado ( tentu ingat bumbu kacangnya dibatasi ya). Alternatif lain, bisa dengan makan buah-buahan yang banyak setelah makan gorengan. Buah-buahan dan sayuran mengandung plant stanol ester yang menghambat penyerapan kolesterol jahat (LDL) di saluran pencernaan sehingga membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.

Bagikan Artikel Ini

Share your thoughts

Open chat
Tanya Dokter Vito
Hai, silakan tanya mengenai kesehatan anda ke dr. Vito dan VIPMED specialist team disini.