Waspada Bahaya Penyakit Arteri Perifer !
Penyakit arteri perifer (PAP) atau peripheral artery disease adalah penyempitan arteri perifer yang dapat terjadi di kaki, perut, lengan, dan kepala. Perifer dalam hal ini berarti jauh dari jantung dan bagian pinggir/tepi tubuh. PAP paling sering menyerang arteri di kaki. Pada dasarnya, PAP sama seperti penyakit jantung koroner, yaitu penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang disebabkan oleh sumbatan plak lemak atau aterosklerosis.
Plak terdiri dari timbunan lemak, kolesterol dan zat lainnya. Penumpukkan plak di dalam dinding arteri disebut juga sebagai aterosklerosis, yang merupakan penyebab paling umum dari PAP. Plak yang menumpuk akan membuat arteri menyempit sehingga aliran darah akan terhambat. Plak ini bersifat sangat rapuh sehingga rawan sekali untuk pecah dan memicu terbentuknya bekuan darah. Bekuan darah akan semakin mempersempit atau bahkan menyumbat arteri. Jika penyumbatan terjadi di arteri perifer, itulah yang disebut dengan PAP.
Siapa saja yang beresiko terkena PAP?
Beberapa faktor resiko yang dapat meningkatkan resiko seseorang mengidap PAP, antara lain : merokok, tekanan darah tinggi atau hipertensi, penyakit gula atau diabetes, kadar kolesterol tinggi, dan usia >60 tahun.
Jenis kelamin laki-laki dan perempuan sama-sama beresiko terkena PAP, dan resiko semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Seseorang yang mengidap penyakit PAP, lebih beresiko untuk juga terkena penyakit jantung koroner atau penyakit serebrovaskular yang akan menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Apa saja tanda dan gejala PAP?
Gejala klasik PAP adalah :
- Sensasi nyeri, pegal, atau kram pada tungkai, bokong, pinggul, paha, atau betis, yang diperberat dengan aktivitas fisik, seperti berjalan dan membaik jika beristirahat.
- Kurangnya pertumbuhan kuku kaki maupun bulu di kaki
- Salah satu kaki terasa lebih dingin
- Terdapat perubahan warna pada kaki menjadi lebih pucat atau kebiruan
- Kaki terasa lemas atau mati rasa, sehingga sulit untuk menjaga keseimbangan atau berjalan
- Luka di jari kaki atau tungkai yang sulit sembuh dan dapat terinfeksi
- Jika PAD semakin parah, bisa menyebabkan nyeri saat istirahat, yang disebut juga sebagai critical limb ischemia atau iskemia ekstremitas kritis.
Pengobatan Penyakit Arteri Perifer
Menurut dr. Vito Damay, SpJP (K), MKes, FIHA, FICA, FAsCC (spesialis Jantung dan Pembuluh Darah), terapi yang diberikan untuk PAP disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit. Apabila gejala masih ringan, maka hanya membutuhkan obat-obatan dan perubahan gaya hidup. Obat yang diberikan antara lain obat untuk mengatasi faktor resiko, seperti obat kolesterol, obat hipertensi, obat diabetes, dan juga obat untuk mengatasi sumbatan di pembuluh darah arteri seperti obat pengencer darah.
Perlukah menjalani operasi untuk menyebuhkan Penyakit Arteri Perifer?
Jika obat-obatan sudah tidak efektif dan gejala sudah sangat parah, maka dibutuhkan tindakan yang invasif untuk melebarkan pembuluh darah yang menyempit dengan balon elastis mirip dengan prosedur yang dilakukan di pembuluh darah jantung. Pada kasus tertentu, mungkin dibutuhkan juga pemasangan cincin agar arteri yang sudah dilebarkan tidak menyempit kembali. Prosedur pelebaran pembuluh darah ini dilakukan melalui prosedur kateterisasi. Bila angioplasti dengan balon atau cincin tidak memungkinkan untuk dilakukan, maka pembedahan atau operasi adalah alternatif yang perlu dipikirkan.
Salah satu contoh kasus mengenai penyempitan pembuluh darah kaki yang nyaris membuat seorang perempuan muda kehilangan ibu jari kakinya. Namun bersyukur pembuluh darah yang menyempit dapat dilebarkan kembali melalui prosedur kateterisasi dan balon pada pembuluh darah kaki. Aliran darah ke ibu jari kaki kembali normal dan keluhan nyeri serta perubahan warna kulit kehitaman menjadi jauh berkurang.
Komplikasi yang disebabkan oleh Penyakit Arteri Perifer
Penyumbatan pada pembuluh darah arteri dapat menyebabkan kehilangan total sirkulasi darah ke tungkai dan kaki. Kurangnya aliran darah dapat menyebabkan kematian jaringan, yang ditandai dengan perubahan warna kulit dan luka yang tidak kunjung sembuh (gangren), sehingga harus diamputasi.
Mencegah Penyakit Arteri Perifer
Tentu sudah kita ketahui bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Pencegahan paling ampuh dan efektif adalah dengan perubahan gaya hidup untuk mengurangi faktor resiko, antara lain :
- Berhenti merokok
- Olahraga rutin selama 30 menit sebanyak 3 kali seminggu
- Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak dan tinggi kolesterol, seperti gorengan dan makanan bersantan
- Menurunkan berat badan jika Anda mengalami obesitas
- Diet seimbang antara karbohidrat, lemak, protein, dan mineral
- Diet rendah garam
- Perbanyak konsumsi serat, yaitu sayur dan buah
Jika Anda merasa memiliki keluhan yang mengarah ke PAP, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Semakin dini diketahui, maka semakin baik juga hasil pengobatannya. Seperti penyakit lainnya, semakin Anda memahami, semakin Anda dapat membantu dokter membuat diagnosis dini.
Penulis : dr. Nathania Purnomo
Penerbit : doktervito.com
Sumber gambar : doktervito.com